Backsplash: Sentuhan Estetik yang Bikin Dapur Makin Kece dan Fungsional
Backsplash bukan cuma pelindung dinding dapur dari cipratan minyak. Yuk kenali fungsi, jenis, dan cara memilih backsplash biar dapurmu makin cantik dan mudah dibersihkan.
Backsplash: Si Pelindung Dinding yang Diam-Diam Jadi Bintang Dapur
Pernah nggak sih kamu lagi masak, tiba-tiba minyak dari wajan nyiprat ke dinding belakang kompor?
Nah, di situlah backsplash berperan — si penyelamat kecil yang bikin dapur tetap rapi, bersih, dan estetik.
Aku inget banget waktu bantu teman yang baru renovasi rumah.
Dia cuma bilang, “Aku pengin dapurku nggak cuma fungsional, tapi juga cantik buat difoto.”
Dan ternyata rahasianya bukan cuma di lampu gantung atau kabinet, tapi di backsplash-nya yang nyatu banget sama gaya ruangnya.
Apa Itu Backsplash?
Secara sederhana, backsplash adalah pelapis dinding yang biasanya dipasang di area antara meja dapur dan kabinet atas.
Tujuannya? Supaya dinding nggak kotor kena air, minyak, atau saus yang kadang suka “terbang” waktu kamu lagi masak.
Tapi sekarang, fungsi backsplash nggak cuma soal melindungi.
Dia juga jadi elemen desain yang bisa bikin dapur kelihatan elegan, modern, atau bahkan artsy banget.
Sejarah Singkat Backsplash
Awalnya, backsplash cuma berupa pelapis sederhana dari keramik putih polos — fungsinya murni praktis.
Tapi seiring waktu, desainer mulai bereksperimen dengan warna, motif, dan material.
Era 2000-an bikin backsplash naik level: dari sekadar pelindung, jadi statement desain.
Sekarang, backsplash bahkan bisa jadi “highlight” dapur — sesuatu yang pertama kali kamu lihat begitu masuk ruangan.
Material dan Pembuatan Backsplash
Kamu bisa nemuin backsplash dari berbagai bahan, dan masing-masing punya karakter unik:
- Keramik: klasik dan mudah dibersihkan.
- Kaca: tampil modern, memantulkan cahaya, bikin dapur terasa luas.
- Batu alam: cocok buat gaya rustic atau industrial.
- Mozaik: playful dan artistik, sering dipakai buat aksen.
- Stainless steel: kesan profesional, tahan panas dan minyak.
- Solid surface atau HPL: simpel, halus, dan bisa disesuaikan warnanya.
Jenis-Jenis Backsplash
1. Full Height Backsplash
Menutup seluruh area dari meja dapur sampai ke kabinet atas.
Kelebihan: perlindungan maksimal dan tampilan mewah.
Kekurangan: butuh biaya lebih besar.
2. Half Backsplash
Hanya menutup sebagian area dinding (biasanya sekitar 40–60 cm dari meja).
Kelebihan: hemat bahan, tetap fungsional.
Kekurangan: area atas masih bisa kotor kalau masakanmu “beraksi”.
3. Statement Backsplash
Biasanya dibuat dari bahan atau motif yang kontras biar mencolok.
Kelebihan: bikin dapur punya karakter kuat.
Kekurangan: kalau desainnya terlalu berani, bisa cepat bosan.
Kelebihan Backsplash
- Melindungi dinding dari minyak, air, dan noda masakan
- Mudah dibersihkan
- Menambah nilai estetika dapur
- Bisa jadi elemen fokus (focal point) ruangan
- Banyak pilihan bahan dan gaya
Backsplash juga bikin dapur terlihat “selesai”. Tanpa dia, dinding sering kelihatan polos atau malah cepat kotor.
Kekurangan Backsplash
- Biaya tambahan (terutama untuk material premium)
- Perlu pemasangan presisi supaya hasilnya rapi
- Beberapa bahan (kayak batu alam) butuh perawatan rutin
Tapi kalau kamu lihat hasil akhirnya — dapur bersih, stylish, dan nggak ribet bersihin dinding tiap masak — rasanya semua worth it.
Harga Backsplash Terkini
Harga backsplash tergantung material dan desainnya:
- Keramik biasa: Rp150.000 – Rp300.000/m²
- Mozaik: Rp350.000 – Rp600.000/m²
- Kaca tempered: Rp500.000 – Rp800.000/m²
- Batu alam: Rp600.000 – Rp1.000.000/m²
- Solid surface: mulai Rp700.000/m² ke atas
Kalau mau hemat, kamu bisa mix & match bahan — misalnya pakai keramik biasa di sisi samping dan mozaik di area kompor.
Tips Memilih Backsplash
- Sesuaikan sama gaya dapurmu. Minimalis? Coba kaca atau HPL polos. Rustic? Batu alam.
- Pilih bahan yang gampang dibersihin. Jangan sampai tampilannya keren tapi rewel.
- Perhatikan pencahayaan. Bahan glossy bisa mantulin cahaya dan bikin ruangan terasa luas.
- Jangan takut main warna. Kadang backsplash justru jadi elemen yang bikin dapur “hidup.”
Perawatan Backsplash
Cukup dilap pakai kain lembap dan sabun ringan.
Untuk bahan berpori kayak batu alam, tambahkan coating pelindung biar nggak mudah menyerap noda.
Dan kalau kamu pakai backsplash mozaik, pastikan nat-nya selalu bersih biar warnanya tetap cantik.
Penutup: Si Pelengkap yang Bikin Dapur Berkarakter
Backsplash mungkin cuma sepotong kecil dari dapur, tapi efeknya besar banget.
Dia bukan cuma pelindung, tapi juga penentu suasana — bisa bikin dapur terasa hangat, modern, atau bahkan mewah.
Jadi, kalau kamu lagi mikirin renovasi dapur, jangan anggap remeh bagian ini.
Kadang, hal kecil kayak backsplash justru jadi detail yang paling bikin orang berhenti dan bilang,
“Eh, dapur kamu bagus banget, deh.”